Cerita ini berawal dari seringnya saya pergi bolak-balik Ke rumah sakit untuk menjaga papa saya DI rumah sakit swasta DI LPSE Jatinegara, Jakarta Timur. Pada Hari Minggu siang tanggal 5 November 2009, saya turun Ke bawah tempat merokok DI rumah sakit tersebut, namun DI saat saya menikmati rokokku ITU, DI dekat tempat dudukku Ada seorang wanita setengah baya Yang Kira-Kira berumur 30 tahun. Ia tampak sibuk sekali menelepon dengan sana-sini handphone-enya untuk mencari jasa Saderek Mobil untuk mobilnya. Entah karena saya merasa terganggu atau Ada keinginan untuk membantu wanita ITU, akhirnya saya beranikan diri untuk menawarkan jasa saya sebab siapa tahu kerusakannya masih sepele. Setelah mengumpulkan semua keberanian untuk menawarkan jasa saya akhirnya meluncur juga dari mulutku untuk membantu dia. "Eee .. maaf Tante, kalo saya boleh tau, Mobil tante rusak?" Tanya saya dengan ragu-ragu.
"Iya Dik", jawabnya singkat sambil tetap menghubungi seseorang dengan handphone- enya. "Eee .. kalo boleh tau, Tante .. Mobil Tante apa merk- enya?" Tanya saya lagi. "Honda, Honda maestro", jawabnya Dan Kali ini dia melihat saya. "Kalo boleh, saya coba bantu Tante buat benerin mobilnya Tante, sebab siapa tau saya bisa, Tante!" Kata saya menawarkan pertolongan. "Eee .. boleh- boleh .. pedes Ke Mobil saya yuk", pintanya. Setelah ITU Kita berdua Jalan meninggalkan tempat ITU untuk menuju Ke Mobil wanita ITU, Yang ternyata tidak jauh dari tempat merokok. Setelah saya dibukakan pintu, saya coba starter mobilnya tapi hasilnya nihil. Dengan kasus seperti ini, saya katakan pada wanita ITU bahwa Ada kemungkinan bahwa ini masalah dinamonya Dan saya sarankan untuk mendorong mobilnya sebab tidak Ada masalah sehingga dia bisa tiba DI rumahnya atau bengkel sebelum kesorean Dan tidak perlu memanggil jasa Saderek Mobil
karena biayanya Yang Mahal. Dan sepertinya dia berpikir sejenak Dan dia setuju dengan saran saya, hingga akhirnya saya memanggil Salah satu satpam Yang saya temui untuk meminta pertolongannya untuk mendorong Mobil. Agh, akhirnya Mobil wanita ITU nyala juga Dan seperti dugaanku bahwa masalahnya hanya masalah dinamo. Dengan posisi wanita ITU DI dalam Mobil Dan saya DI luar sambil memperhatikan dia untuk meninggalkan saya, tiba-tiba dia memanggil saya dengan membuka kaca jendelanya Dan mengucapkan terima kasih kepada saya sambil memberikan uang 2 lembar seratus ribu tapi saya tolak sebab pertolonganku adalah dari kabungbulengan nuraniku bukan untuk meminta balasan namun dia tetap memaksa saya Dan akhirnya saya ambil satu saja Dan satunya lagi tetap DI tangannya sambil mengucapkan bahwa ITU saja sudah lebih dari cukup. Akhirnya dia mengalah karena saya tetap bertahan untuk tidak mengambil sisanya tapi dia membuka tasnya Dan mengambil kartu namanya Dan diberikan buat saya sambil menitip
pesan bahwa kalau Ada sesuatu atau saya sedang senggang diminta menghubungi dia, Dan saya terima kartu namanya. Sebelum pergi, dia menanyakan nama saya sambil tangannya menyodorkan Dan saya jawab bahwa nama saya Willi Dan dia mengatakan bahwa namanya Lita. Dan akhirnya ia pergi dengan mobilnya Dan saya tetap berdiri melihat mobilnya hingga hilang ditelan sebuah tikungan Ke kanan. Dua Hari setelah ITU kejadian, papa saya meninggal Dan saya sibuk menyelasaikan segala urusan Yang berkaitan dengan papa saya mulai dari rumah sakit, rumah duka, dikremasi hingga jadinya Akte Kematian. Setelah semuanya selesai Dan saya kembali pada kehidupanku Yang hanya menghabiskan Hari Demi Hari saya dengan jalan- Jalan dengan teman-teman saya Ke sana Ke ameng. Hingga pada suatu Hari DI bulan Desember 2009, saya teringat kembali dengan wanita Yang saya kenal DI rumah sakit Dan saya cari kartu namanya Dan akhirnya ketemu. Akhirnya saya hubungi Handphone-enya walaupun DI kartu nama ITU Ada nomor telepon rumah
Dan kantornya. "Hallooo ?!" terdengar jawaban seorang wanita dari sana. "Dengan Lita- enya Ada? ini Willi ", jawab saya lengkap. Sejenak terdiam Dan terdengar, "Iya ini Lita sendiri Dan saya ingat kalo kamu Yang nolong saya waktu saya DI rumah sakit ITU Khan?" Tanyanya Yang terkesan menebak. "Iya .. ini saya Willi Yang waktu ITU", jawab saya. "Eee .. gimana sekarang kamu, Will?" Tanyanya. "Lagi senggang nich", jawab saya. "Kayaknya untuk sekarang ini saya nggak bisa Lama-Lama ditelepon .. bagaimana kalau malam ini Kita ketemu, saya mau traktir kamu makan malem, apa bisa?" Sambungnya. "Iya bisa. Saya nggak Ada gempungan ", jawabku singkat. "Oke kalo gitu Kita ketemu DI restoran Tony Kang Romas deket Ratu Plaza jam aja 7 malam ini, oke? kamu tau Khan? "jawabnya menjelaskan. "Iya saya tau, oke dech sampe nanti", jawabku. Seperti janjiku dengan Lita, saya datang Ke Rumah Makan Tony Kang Romas Dan saya tiba 10 menit lebih awal. Dan pilih tempat duduk Yang Kira-Kira saya bisa lihat kalau Ada orang Yang datang. Jam 19.00 WIB Tepat, Lita datang, Dan saya sangat terpana dengan pakaiannya Yang begitu seksi. Dia
mengenakan baju terusan warna merah dengan strip warna biru model dengan tali Yang menggantung pada lehernya sehingga tampak dengan jelas punggungnya Dan berarti dia tidak memakai BH Dan rambutnya Yang sepanjang bahu dia ikat Ke atas sedang rambut depannya dibuat poni rata dengan alis matanya tapi dengan tekukan Ke atas. Dadanya Yang lumayan besar Dan bulat seakan-akan mau keluar dari baju Yang dia pakai. Wah, saya begitu terpana dengan apa Yang saya lihat, tapi saya tidak terlalu terpana sebab saya harus memberitahu bahwa saya Ada. Saya mengangkat tangan mengisyaratkan siapa tahu dia melihat. Ternyata Ada seorang palayan Yang melihat Dan sepertinya dia tahu bahwa saya memanggil Lita, Dan palayan ITU Pun mengatakan sesuatu pada Lita lalu menunjuk pada arahku. "Hi .. udah Lama?" Katanya membuka pembicaraan sambil duduk Dan merapikan baju terusannya sepanjang Mata kaki. "Belum", jawabku singkat. "Eee .. kamu udah pesen? kalo belum, kamu mau pesen apa? "Tanya dia. "Belum, saya
belum pesen apa- apa", jawabku sambil menu membuka buku. Setelah Kita berdua memesan makanan, Dan sambil menunggu makanan kami berbincang- bincang sana-sini Dan akhirnya dia menanyakan bahwa mengapa saya Ada DI rumah sakit saat ITU, Dan saya jelaskan Dan saya katakan pula bahwa papa saya sudah meninggal Dan dia tampak kaget Dan minta maaf kalau dia membuat saya sedih. Gempungan makan malam saya bersama Lita berlangsung lancar Dan Kita berdua mau pulang, dia memaksa mengantar saya pulang sebab selain hemat biaya lagipula ternyata rumah Lita searah dengan saya, dia tinggal DI LPSE Kelapa Gading Dan saya Yang menyetir dengan ijin dia terlebih dahulu. Dalam perjalanan, tanpa saya Tanya, dia mengatakan bahwa dia sudah cerai dengan suaminya sejak anaknya berusia 6 bulan dengan alasan mantan suaminya ITU punya simpanan. Saat dia menceritakan ITU, saya tidak tahu apa Yang harus saya lakukan sebab rasanya kalau diterus-teruskan mungkin akan membuat dia sedih dengan pengalaman pahitnya, hingga pada akhirnya mengatakan bahwa sebaiknya tidak perlu diteruskan sebab mungkin akan
membuat dia ingat dengan masa lalunya ITU tapi dia mengatakan bahwa dia ingin saya tahu dengan siapa Yang dia kenal (maksudnya dia sendiri). Dari ceritanya, dapat saya simpulkan bahwa dia wanita karier Yang lumayan bagus dengan kariernya. Setelah dia selesai menceritakan semuanya, Kita terdiam sejenak Dan hanya tembang-tembang Ebiet G Ade Yang Kita dengar. Dengan Tapi tiba-tiba Dan membuat saya kaget, Lita kepalanya mendekatkan Dan menyandar diantara bahu Dan ujung jok Mobil. Saat ITU saya tidak tahu harus bagaimana, jadi saya diam saja. Namun Yang menambah kurang konsentrasinya saya dengan Jalan adalah, setiap saya mengganti persneling, lengan saya bersentuhan dengan dadanya Yang lumayan besar Dan ini tidak mengubah Cara dia duduk, dia tetap dengan posisinya. Setiap Kali bersentuhan saya minta maaf padanya Dan kabungbulengan serta kemaluanku tegang. Rasanya saya teramat Salah tingkah sebab selain menggangu pikiran saya, saya Pun menikmati apa Yang terjadi. Sampai pada akhirnya Lita memecahkan
kesepian pada saat ITU dengan mengatakan, "Mamah, kamu sudah pernah bercinta?" Wah, rasanya seperti disambar geledek dengar pertanyaan Lita. Setelah terdiam sebentar karena kaget, saya jawab pertanyaannya ITU dengan jujur bahwa saya sudah pernah bercinta Dan saya jelaskan pula bahwa ITU dengan pacar saya. Lalu dia bilang, "Eee .. kayaknya kamu sekarang sudah terangsang ya dengan posisiku kayak gini ini?" Sambil tangan kirinya dengan cepat meraba LPSE kemaluan saya. Saya benar- benar terhenyak dengan sikap Lita Dan saya biarkan tangan kirinya meraba-raba dengan halusnya kemaluan saya dari celana panjang saya sebab selain inilah Yang Yang inginkan, saya Pun lagi-lagi dalam posisi sulit. Saya tidak tahu berapa Lama dia meraba- raba kemaluan saya hingga pada akhirnya dia membuka reitsleting celana saya Dan makin
berani sehingga sekarang dia meraba-rabanya DI celana dalam saya. Sambil meraba-raba dia bilang (dengan Nada nakal Dan manja), "Mamah, punya kamu ini besar ya ?! panjang lagi .. Dan kayaknya udah pengen Maen nich. "Namun saya tidak memberi jawaban sebab selain saya tidak tahu harus menjawab apa, saya merasa sedang terbang. Dan saya Pun tidak tahu pasti berapa Lama dia meraba-raba kemaluan saya dari atas celana dalam saya. Hingga pada akhirnya dengan tiba-tiba kepalanya seperti terjatuh Ke LPSE kemaluan saya Dan dia menjilat-jilat celana dalam saya dengan tangan kirinya Yang tetap meraba-raba rambut kemaluan saya Yang mungkin sebagian keluar dari celana dalam. Saya yakin bahwa celana dalam saya sudah basah dengan hawa liurnya sebab rasanya sudah agak Lama dia jilati. Tidak berapa Lama setelah
saya berpikir seperti ini, dia membuka celana dalam saya Dan langsung menelan semua kemaluan saya. Wah, rasanya benar-benar nikmat Dan saya benar-benar harus membagi dua pikiran saya Antara kenikmatan Yang sedang saya rasakan juga jalanan. Karena saya Pun terangsang dengan kuluman Lita, dengan berani saya memegang dadanya Dan meremas-remas kecil. Walaupun saya tidak melihat, namun saya dapat membayangkan bagaimana rasanya apabila saya menghisapnya. Wah, sulit dikatakan. Hingga pada saatnya, saya mengatakan pada Lita bahwa saya Rasa saya akan klimaks, tapi Buru-Buru dia menghentikan kulumannya Dan mengambil posisi duduk normal. Dan dia bilang bahwa dia Pun sudah terangsang Dan ingin berhubungan seks. Dia mengajak saya menginap DI Salah satu hotel. Sebelum mengiyakan ajakan Lita, saya katakan bahwa saya harus memberitahu sama orang rumah bahwa saya tidak pulang agar mereka tidak perlu
menunggu saya. Setelah semuanya sudah beres, akhirnya Mobil Yang Kita tumpangi saya arahkan Ke LPSE Sunter, sebab saya tahu bahwa DI situ Ada hotel, walaupun saya belum pernah menginap DI situ. Akhirnya kami tiba DI hotél Yang saya maksud Dan saya beserta Lita masuk Dan mengurus urusan- urusan DI Front Kantor DI hotél ITU, Dan setelah semua selesai dengan biaya Yang ditanggung Lita, kami Pun diantar Ke kamar Yang sudah dipilih dengan Bellboy. Setelah mengecek sana-sini dalam kamar, akhirnya Bellboy meminta ijin untuk keluar setelah menghidupkan TV dengan Channel MTV. Dan setelah terdengar suara pintu kamar kami ditutup oleh Bellboy, saya Dan Lita dengan cepat saling berpelukan Dan berciuman sambil berdiri karena sama-sama sudah tidak bisa menahan gairah seks masing-masing. Lita memang kelihatan sudah terangsang berat Dan pandai berciuman sebab saya dapat merasakan permainan lidahnya Yang sangat
Hot. Sambil bermain lidah, tangan Lita Dan tangan saya saling meraba-raba bagian terlarang satu sama lain. Tangan kiri saya tetap memegang bagian belakang kepala Lita sedang tangan kanan saya mengelus-elus bagian punggung Lita Yang terbuka Dan mulus putih tanpa cacat, sesekali meraba Ke bagian tekukan bawah payudaranya. Sesekali tercium olehku aroma parfum Yang dia gunakan. Sedangkan tangan kiri Lita menelusup Ke bagian belakang celana saya sedang tangan kanannya merabanya dari depan mulai dari kemaluan saya hingga Ke LPSE pusar. Lama-kelamaan, tangan saya membuka sebagian baju bagian dadanya sehingga saya dapat memegang dengan jelas bentuk payudaranya. Saya rasakan bahwa besar payudara Lita terasa mantap dengan posisi jemari saya seperti mau mengambil payudaranya ITU. Saya usap, elus Dan mainkan puting susunya Yang terasa makin Lama makin agak keras. Dengan tetap sambil
berciuman, lidah memainkan Dan saling menggigit bibir bawah atau atas satu sama lainnya. Sedangkan tangan Lita sedang berusaha membuka celana saya dengan membuka reitsleting celana Dan berusaha membuka ikat pinggang saya. Setelah celana saya dapat dibuka oleh Lita, dengan sigap dia mengambil kemaluanku Yang sudah tegang dari balik celana dalamku lalu memaju- mundurkan tangannya sambil tetap menggenggam kemaluanku. Sambil meraba- raba Dan tetap memainkan puting susunya, tangan saya Yang lain berusaha untuk membuka kancing Yang terletak DI leher belakang Lita. Dan akhirnya saya dapat membuka kancing ITU walaupun sedikit sulit sebab hanya dengan satu tangan. Begitu baju terusannya dapat saya buka, dengan otomatis baju terusan ITU turun Ke lantai sehingga payudara Lita sekarang sudah tidak tertutupi sesuatu apa Pun. Dengan turunnya baju terusannya Ke lantai, saya hentikan ciuman bibir dengan
Lita Dan saya langsung mencium bagian Dadan kiri Dan kanan Lita Yang begitu ranum Dan kencang seakan- akan masih dalam pertumbuhan. Dalam setiap hisapanku atau permainan lidahku pada puting susunya, Lita mendesah kenikmatan, "Uuuh .. aaghh .. enakk .." dengan sesekali menambahkannya dengan nama saya Dan disertai denga nafas Yang memburu. Sedangkan tangannya dengan bergantian tetap memegang kemaluan saya Dan mengocoknya. Setelah saya agak puas dengan payudaranya, jilatan, hisapan Dan kecupan kecil saya mengarah Ke bawah Dan makin Ke bawah dengan tetap diiringi desahan Lita Yang saya Rasa sudah terangsang karena kenikmatan. Namun tangan saya tetap meraba serta mengelus-elus payudaranya. Hingga pada akhirnya tangan Lita melepaskan kemaluan saya karena posisi kami Yang tidak memungkinkan. Jilatan Dan kecupan kecil pada bagian bawah Dadan Lita makin tukang bohong dengan makin tidak dapat mengontrol diri saya sendiri dengan gairah seks Yang meluap-luap Dan dengan sesekali saya membuka Mata saya Dan melihat bagian tubuh Lita Yang putih bersih serta mulus Dan lembut. Saya Pun dapat merasakan
detak jantungnya Yang makin kencang. Sambil tetap menjilati Dan memberi kecupan kecil, tangan saya dua-duanya meraba-raba bagian kemaluannya Yang masih tertutup oleh celana dalam Yang dia gunakan. Setelah saya meraba-raba dengan halus semua LPSE kemaluannya serta bagian pantat Lita, Sukasari saya ketahui bahwa dia mengenakan celana dalam dengan model tali Yang mana lekukan pada LPSE lubang analnya berupa tali Dan melingkari pinggangnya Pun berupa tali Yang diikat pada bagian pinggang kiri. Dan ini menambah gairah seks saya Yang membludak. Setelah dengan mudah dapat saya buka celana dalamnya, jilatan juga kecupan kecil, saya lanjutkan pada LPSE kemaluannya hingga saya dapat merasakan bahwa saya sedang berada DI beberapa centimeter DI atas liang kewanitaannya. LPSE Yang ditumbuhi oleh rambut-rambut Yang tidak terlalu lebat Dan terkesan dirawat rapi. Dan saya tetap menikmati dengan makin
mendesahnya Lita dengan apa Yang saya lakukan pada tubuhnya. Tangan saya Pun mulai memainkan kemaluannya Yang basah, saya meraba kemaluannya dengan jari telunjuk atau jari Tengah saya dengan sesekali saya masukkan Ke dalam kemaluan Lita. Sedang jempol saya, saya naik turunkan DI LPSE Antara kemaluannya dengan rambut kemaluannya. Saya makin menikmati semua ini dengan menyentuh ujung lidah saya pada kemaluannya bagian atas. Tercium pula Bau khas dari kemaluan Lita. "Ughhh, Mamah .. sayaaang .. kamu pintar sekali, Sayang .." rintih Lita ketika saya menghisap-hisap klitorisnya Dan sesekali menjilatnya. "Teruuus .. terus .. Sayang .. agh .. ahhhh .." rintihnya sambil memegang kepala saya dengan kedua tangannya Dan seakan- akan menekan wajah saya Ke dalam kemaluannya. Waktu ITU, saya agak sulit bernafas dengan posisi seperti ini, namun saya tetap menjilati Dan memainkan klitorisnya. Agak Lama saya memainkan klitorisnya Dan sesekali memasukkan satu atau dua jari saya Ke dalam kemaluan Lita. Mulanya
Yang sudah basah, sekarang hingga kering Dan sekarang agak lembab dengan bercampurnya liur hawa saya. Mungkin karena saya Yang terlalu menikmati Yang sedang saya lakukan atau mungkin karena dia sudah terangsang, dengan tiba-tiba dari dalam kemaluan Lita menyembur cairan hangat Yang belum pernah saya temui sebelumnya. Dengan menyemburnya cairan ITU dari dalam kemaluan Lita, makin didorongnya kepala saya Ke arah kemaluan Lita Dan Kali ITU saya merasa sulit sekali bernafas namun kejadian ITU tidak berlangsung Lama sebab setelah ITU, Lita melepaskan kepala saya sehingga saya dapat bernafas kembali. Namun saya tetap menjilati Dan menghisapnya Yang terasa agak lengket Dan sedikit Bau Amis. Tak berapa Lama setelah cairan ITU menyembur, Lita mengangkat kepala saya, Yang maksudnya agar saya berdiri. Saya Pun berdiri Dan wajah saya dekat dengan wajahnya. Dan Lita menciumi bibir saya dengan masih
adanya sisa cairan Yang menempel DI bibir Dan lidah saya. Ganas sekali dia menciumi saya Yang diiringi dengan permainan lidah Dan terengah-engah nafasnya. Setelah puas berciuman, Lita menghentikannya Dan mengatakan, "Mamah, sekarang gantian .. saya Yang mau menikmati tubuh kamu." Sebelum ABA-ABA atau jawaban dari saya, Lita langsung membuka Akarwangi saya dari bawah Dan menelusupkan satu tangannya Ke atas Ke bagian Dadan saya . Sambil mengelus- elus Dadan saya, dia bilang bahwa Dadan saya lapang, tidak seperti suaminya Yang seolah- olah mempunyai buah Dadan. Lita Pun mengatakan bahwa perut saya tidak gendut, seperti peminum minuman keras. Setelah saya membuka Akarwangi saya sendiri, dengan segera Lita memulai kecupan kecil DI LPSE Dadan saya Dan sesekali menjilatinya, sedangkan tangannya menuju pada kemaluan saya Dan seperti semula, dia memaju- mundurkan kemaluan saya. "Aaah .. aaah ..
enak, Luc", desahku kenikmatan karena selain dijilati atau dikecup, kemaluanku Pun dikocok- kocok dengan pelan-pelan namun pasti. Seperti halnya Yang saya lakukan pada tubuh Lita, Lita Pun menjilati, mengecup Dan menghisap semua bagian depan tubuhku Dan makin Lama makin Ke bawah hingga akhirnya pada kemaluanku. Pada saat DI kemaluanku, Lita langsung mengulumnya seakan-akan mau menelan semua kemaluanku Yang Kira-Kira panjangnya 16-18 centimeter. "Aaagghh .. aah .. eeenak, Luc!" Desahku agak keras tidak bisa menahan Rasa nikmat Yang saya rasakan begitu Lita memainkan lidahnya DI bagian lubang kemaluanku. Tidak bisa saya ungkapkan kenikmatannya Dan saya benar-benar menikmati apa Yang saya rasakan. Lama sekali Lita menghisap, menjilat, mengulum Dan memainkan kemaluan saya, Pun dia menjilati
lubang anal saya. Hingga pada akhirnya terlintas dalam pikiran saya untuk menyelesaikan pemanasan ini Dan memulai berhubungan seks. Seperti halnya Yang Lita pada lakukan saya dengan mengangkat kepala saya dari kemaluannya, begitu pula Yang saya lakukan untuk menghentikan kulumannya pada kemaluan saya. Saya angkat kepalanya Dan saya dekatkan wajahnya kepada saya lalu menciumnya dengan kecupan-kecupan sesekali menciumnya dengan sedikit memainkan lidah. Saya Pun menuntun Lita untuk tiduran DI Kasur dengan posisi telentang. Setelah saya beri ciuman Dan sedikit kecupan kecil pada bibirnya, saya memegang kemaluan saya Dan mengarahkan pada liang senggamanya. Kedua kakinya Yang telah dibuka olehnya membuat saya lebih mudah untuk memasukkan kemaluan saya. Sambil memasukkan kemaluan saya, saya lihat raut wajah Lita. Dia tampak mengejamkan kedua matanya sambil mendesah, "Ooohh .. eeemhhh
.." lalu menahan nafas sejenak, sedangkan kedua tangannya memegang kedua pantat saya lalu mencekeramnya agak keras. Sambil mengeluarmasukkan kemaluan saya Ke kemaluan Lita, saya menekuk kedua kakinya dengan kedua tangan saya sehingga telapak kaki Dan tulang keringnya terangkat. "Uuughh .. esshhh .. aaahh .. eenak .. Sayang .." desah Lita sambil matanya memejamkan. Saya Pun mendesah kenikmatan dengan keluar masuknya kemaluan saya DI dalam kemaluan Lita. "Aaahh .. eeessh .. Luss .. eenak .." Kira- Kira kami melakukan posisi ITU selama 5 menit, lalu saya angkat kedua kakinya sehingga
menghimpit kepalaku Dan tetap mengeluarmasukkan kemaluanku. Dan saya tidak tahu berapa Lama saya Dan Lita melakukan posisi ini hingga akhirnya Lita menarik saya untuk mendekatkan kepala saya dengan kepalanya, lalu dia mendekap punggung saya dengan erat bahkan saya merasa sangat keras. Dan mendesah panjang, "Eeenghhh ... eeesshhh .. eeenakk .." Lalu Lita sebentar menghentikan Dan mengeluarkan kemaluan saya dari kemaluannya. Ia lalu menungging Dan saya tahu maksudnya Dan tanpa disuruh olehnya, saya mengarahkan kemaluan saya untuk kembali menghujam kemaluan Lita. Sambil memegang kedua belah pantatnya bagian atas, saya tetap mengeluarmasukkan kemaluan saya Dan sesekali saya melihat reaksi Lita Yang mengangkat sedikit kepalanya Ke atas Dan sesekali mengibaskan rambutnya sambil mendesah-desah kenikmatan, "Aaaghh ... eeesshh .. terus Sayang .." Rasanya Lama sekali melakukan seks hubungan, hingga saya merasa sedikit kelelahan begitu juga Lita, hingga saya putuskan untuk mempercepat gerakanku. Makin
kupercepat kemaluanku DI dalam kemaluan Lita. Dengan makin kupercepat gerakanku, makin terdengar dengan jelas suara gesekan Antara kemaluan saya dengan kemaluannya Yang telah diulasi oleh cairan dari kemaluan Lita. Saya Pun sesekali memegang payudaranya dengan kadang meremasnya sebab saya Rasa payudaranya akan naik turun Dan menggantung karena posisinya. "Aaakhh .. enakk!" Desah Lita sedikit teriak. "Luc .. saya mau keluar nich .. eeesshh .." desahku pada Lita. "Keluarin DI Dalem aja, Will .. eesshh .." jawabnya sambil mendesah. Hingga akhirnya saya merasa bahwa saya akan mencapai Puncak, saya agak menunduk mengikuti posisi Lita Yang menungging Dan saya pegang kedua buah dadanya sambil sedikit meremas keduanya. "Uuugghh .. aaaggh .. eeenak Luss" teriakku agak keras dengan bersamaannya sperma saya Yang keluar Dan menyembur DI dalam kemaluan Lita. Setelah saya berdiam sejenak setelah ejakulasi,
saya keluarkan kemaluan saya Dan saya tuntun tubuh Lita untuk membalik sehingga kami dapat berpelukan. Sambil saling memeluk, Lita mengatakan bahwa saya hebat Dan dengan ijin saya, dia ingin menceritakan ini pada temannya. Waktu ITU, saya katakan bahwa tidak Ada masalah andai dia ingin menceritakan ini pada temannya sebab (waktu ITU) saya pikir, Lita tidak akan mengenalkan temannya ITU pada saya. Kami Pun hening sejenak sambil tetap saling berpelukan Dan tubuh masih dalam keadaan telanjang bulat Dan saya Pun masih dapat mencium Bau parfum Yang Lita gunakan. Dalam keheningan ITU, terdengar dengan samar- samar lagu Lamun Anjeun Cenah euweuh Dina Sadaya Yang dibawakan oleh Ronan Keating dari pesawat TV Yang Ada. Kami Pun secara bersamaan tersentak Dan ingin melihat. Lalu kami saling meregangkan pelukan kami, Dan Lita mengambil jauh TV Yang berada DI atas meja dekatnya lalu menambah volume suaranya.
Cerita ini berawal dari seringnya saya Pergi bolak-balik ke rumah sakit untuk menjaga papa saya di rumah sakit Swasta di Daerah Jatinegara, Jakarta Timur. Pada hari Minggu siang TANGGAL 5 November 2009, saya turun ke bawah tempat merokok di rumah sakit tersebut, Nanging di saat saya menikmati rokokku aja, di dekat tempat dudukku ada seorang wanita setengah bhaya yang kira-kira berumur 30 tahun. Ia tampak sibuk sekali menelepon dengan sana-sini handphone-nya untuk Mencari jasa Derek mobil untuk mobilnya. Entah karena saya merasa terganggu atau ada keinginan untuk membantu wanita itu, Pangeran Cinta saya beranikan diri untuk menawarkan jasa saya sebab siapa tahu kerusakannya masih sepele. Setelah mengumpulkan Semua keberanian untuk menawarkan jasa saya Pangeran Cinta meluncur juga dari mulutku
untuk membantu dia. "Eee .. maaf Tante, kalo saya boleh tau, mobil tante rusak?" Tanya saya dengan Ragu-Ragu. "Iya Dik", jawabnya singkat Sambil tetap menghubungi seseorang dengan handphone- nya. "Eee .. kalo boleh tau, Tante .. mobil Tante apa merk- nya?" Tanya saya lagi. "Kawasaki, Kawasaki MAESTRO", jawabnya dan kali ini dia melihat saya. "Kalo boleh, saya coba bantu Tante buat benerin mobilnya Tante, sebab siapa tau saya bisa, Tante!" Kata saya menawarkan pertolongan. "Eee .. boleh- boleh .. Ayo ke mobil saya yuk", pintanya. Setelah itu kita berdua jalan meninggalkan tempat itu untuk menuju ke mobil wanita itu, yang ternyata Tidak jauh dari tempat merokok. Setelah saya dibukakan pintu, saya coba wiwitan mobilnya tapi hasilnya Nihil. Dengan kasus kayata ini, saya katakan pada wanita itu bahwa ada kemungkinan bahwa ini masalah dinamonya dan saya sarankan untuk mendorong mobilnya sebab Tidak ada masalah sehingga dia bisa Langkah Baik di rumahnya atau bengkel sebelum kesorean dan Tidak perlu memanggil jasa Derek mobil karena biayanya yang mahal. Dan sepertinya dia berpikir sejenak dan dia setuju dengan saran saya, hingga Pangeran Cinta saya memanggil salah satu satpam yang saya temui untuk meminta pertolongannya untuk mendorong mobil. Agh, Pangeran Cinta mobil wanita itu nyala juga dan kayata dugaanku bahwa masalahnya
Wonderful masalah dinamo. Dengan posisi wanita itu di dalam mobil dan saya di luar Sambil memperhatikan dia untuk meninggalkan saya, Langkah Baik-Baik dia memanggil saya dengan membuka kaca jendelanya dan mengucapkan terima kasih kepada saya Sambil memberikan uang 2 lembar seratus Ribu tapi saya Tolak sebab pertolonganku adalah dari hati nuraniku bukan untuk meminta Balasan Nanging dia tetap memaksa saya dan Pangeran Cinta saya ambil satu saja dan satunya lagi tetap di tangannya Sambil mengucapkan bahwa itu saja sudah lebih dari CUKUP. Pangeran Cinta dia mengalah karena saya tetap irah-irahané Bertahan untuk Tidak mengambil sisanya tapi dia membuka tasnya dan mengambil kartu namanya dan diberikan buat saya Sambil menitip Pesan bahwa kalau ada Sesuatu atau saya sedang senggang diminta menghubungi dia, dan saya terima kartu namanya. Sebelum Pergi, dia menanyakan nama saya Sambil tangannya menyodorkan dan saya jawab bahwa nama saya Willi dan dia mengatakan bahwa namanya Lita. Dan Pangeran Cinta ia Pergi dengan mobilnya dan saya tetap berdiri melihat mobilnya hingga hilang ditelan sebuah tikungan ke kanan. Dua hari setelah itu Kejadian, papa saya meninggal dan saya sibuk menyelasaikan
Jika urusan yang berkaitan dengan papa saya Mulai dari rumah sakit, rumah duka, dikremasi hingga jadinya Akte Kematian. Setelah semuanya selesai dan saya kembali pada kehidupanku yang Wonderful menghabiskan hari Demi hari saya dengan jalan- jalan dengan teman-teman saya ke sana ke mari. Hingga pada suatu hari di bulan Desember 2009, saya teringat kembali dengan wanita yang saya kenal di rumah sakit dan saya cari kartu namanya dan Pangeran Cinta Ketemu. Pangeran Cinta saya Hubungi Handphone-nya Sanadyan di kartu nama aja ada Nomor telepon rumah dan kantornya. "Hallooo ?!" terdengar jawaban seorang wanita dari sana. "Dengan Lita- nya ada? ini Willi ", jawab saya lengkap. Sejenak kacang dan terdengar, "Iya ini Lita sendiri dan saya ingat kalo kamu yang nolong saya Waktu saya di rumah sakit itu khan?" Tanyanya yang terkesan menebak. "Iya .. ini saya Willi yang Waktu itu", jawab saya. "Eee .. CARA Saiki kamu, Will?" Tanyanya. "Lagi senggang nich", jawab saya. "Kayaknya untuk Saiki
ini saya nggak bisa lama-lama ditelepon .. bagaimana kalau malam ini kita Ketemu, saya mau traktir kamu makan Malem, apa bisa?" Sambungnya. "Iya bisa. Saya nggak ada Acara ", jawabku singkat. "Oke kalo gitu kita Ketemu di restaurant Tony kang Romas Deket Ratu Plaza senggol aja 7 malam ini, Oke? kamu tau khan? "jawabnya menjelaskan. "Iya saya tau, Oke dech sampe nanti", jawabku. Kayata janjiku dengan Lita, saya datang ke Restaurant Tony kang Romas dan saya Langkah Baik 10 menit lebih awal. Dan pilih tempat duduk yang kira-kira saya bisa ndeleng kalau ada orang yang datang. Senggol Tepat 19.00, Lita datang, dan saya tuwo terpana dengan pakaiannya yang begitu seksi. Dia mengenakan baju Terusan warna merah dengan Strip warna biru model dengan tali yang menggantung pada lehernya sehingga tampak dengan jelas punggungnya dan berarti dia Tidak memakai BH dan rambutnya yang Sepanjang Bahu dia ikat ke Atas sedang rambut depannya dibuat Poni Rata dengan alis matanya tapi dengan tekukan ke Atas. Dadanya yang lumayan besar dan bulat seakan-akan mau keluar dari baju yang dia Pakai. Wow, saya begitu terpana dengan apa yang saya ndeleng, tapi saya Tidak terlalu terpana sebab saya harus memberitahu bahwa saya ada. Saya mengangkat tangan mengisyaratkan siapa tahu dia melihat. Ternyata ada seorang waiter yang
melihat dan sepertinya dia tahu bahwa saya memanggil Lita, dan waiter aja pun mengatakan Sesuatu pada Lita lalu menunjuk pada arahku. "Hi .. Udah lama?" Katanya membuka pembicaraan Sambil duduk dan merapikan baju terusannya Sepanjang mata kaki. "Belum", jawabku singkat. "Eee .. kamu Udah teks? kalo Belum, kamu mau teks apa? "tanya dia. "Belum, saya Belum teks apa- apa", jawabku Sambil menu membuka buku. Setelah kita berdua memesan Makanan, dan Sambil menunggu Makanan kami berbincang- Bincang sana-sini dan Pangeran Cinta dia menanyakan bahwa Sandiwara saya ada di rumah sakit saat itu, dan saya jelaskan dan saya katakan Pula bahwa papa saya sudah meninggal dan dia tampak kaget dan minta maaf kalau dia membuat saya sedih. Acara makan malam saya Bersama Lita berlangsung lancar dan kita berdua mau pulang, dia memaksa mengantar saya pulang sebab selain AWET biaya lagipula ternyata rumah Lita searah dengan saya, dia tinggal di Daerah Kelapa Gading dan saya yang menyetir dengan ijin dia terlebih dahulu. Ing Perjalanan, tanpa saya tanya, dia mengatakan bahwa dia sudah cerai dengan suaminya sejak anaknya berusia 6 bulan dengan alasan mantan suaminya itu punya Simpanan. Saat dia menceritakan aja, saya Tidak tahu apa yang harus saya lakukan sebab rasanya kalau diterus-Terus mungkin akan membuat dia sedih dengan pengalaman pahitnya, hingga pada Pangeran Cinta mengatakan bahwa sebaiknya Tidak perlu diteruskan sebab mungkin akan membuat dia ingat dengan masa lalunya aja tapi dia mengatakan bahwa dia
ingin saya tahu dengan siapa yang dia kenal (maksudnya dia sendiri). Dari ceritanya, bisa saya simpulkan bahwa dia wanita karier yang lumayan bagus dengan kariernya. Setelah dia selesai menceritakan semuanya, kita kacang sejenak dan Wonderful tembang-tembang Ebiet G Ade yang kita dengar. Dengan Tapi Baik-Baik dan membuat saya kaget, Lita kepalanya mendekatkan dan menyandar diantara Bahu dan ujung jok mobil. Saat itu saya Tidak tahu harus bagaimana, jadi saya diam saja. Nanging yang menambah kurang konsentrasinya saya dengan jalan adalah, sembarang saya Mengganti persneling, lengan saya bersentuhan dengan dadanya yang lumayan besar dan ini Tidak mengubah cara dia duduk, dia tetap dengan posisinya. Sembarang kali bersentuhan saya minta maaf Ku Kan Bangkit dan hati serta kemaluanku tegang. Rasanya
saya teramat salah tingkah sebab selain menggangu Pikiran saya, saya pun menikmati apa yang terjadi. Sampai pada Pangeran Cinta Lita memecahkan kesepian pada saat itu dengan mengatakan, "Bakal, kamu sudah pernah neng?" Wah, rasanya kayata disambar geledek dengar pertanyaan Lita. Setelah kacang sebentar karena kaget, saya jawab pertanyaannya aja dengan Jujur bahwa saya sudah pernah neng dan saya jelaskan Pula bahwa itu dengan pacar saya. Lalu dia bilang, "Eee .. kayaknya kamu sudah terangsang Saiki ya dengan posisiku kayak gini ini?" Sambil tangan kirinya dengan Cepat meraba Daerah kemaluan saya. Saya benar- benar terhenyak dengan sikap Lita dan saya biarkan tangan kirinya meraba-Raba dengan halusnya kemaluan saya dari celana panjang saya sebab selain inilah yang yang inginkan, saya pun lagi dalam posisi sulit. Saya Tidak tahu berapa lama dia meraba- Raba kemaluan saya hingga pada Pangeran Cinta dia membuka reitsleting celana saya dan makin Berani sehingga Saiki dia meraba-rabanya di celana dalam saya.
Sambil meraba-Raba dia bilang (dengan nada nakal dan manja), "Bakal, punya kamu ini besar ya ?! panjang lagi .. dan kayaknya Udah pengen maen nich. "Nanging saya Tidak memberi jawaban sebab selain saya Tidak tahu harus menjawab apa, saya merasa sedang Terbang. Dan saya pun Tidak tahu pasti berapa lama dia meraba-Raba kemaluan saya dari Atas celana dalam saya. Hingga pada Pangeran Cinta dengan Baik-Baik kepalanya kayata terjatuh ke Daerah kemaluan saya dan dia menjilat-jilat celana dalam saya dengan tangan kirinya yang tetap meraba-Raba rambut kemaluan saya yang mungkin sebagian keluar dari celana dalam. Saya yakin bahwa celana dalam saya sudah basah dengan air liurnya sebab rasanya sudah agak lama dia jilati. Tidak berapa lama setelah saya berpikir kayata ini, dia membuka celana dalam saya dan langsung menelan Semua kemaluan saya. Wah, rasanya benar-benar Nikmat dan saya benar-benar harus membagi dua Pikiran saya antara kenikmatan yang sedang saya rasakan juga jalanan. Karena saya pun terangsang dengan kuluman Lita, dengan Berani saya memegang dadanya dan meremas-remas kecil.
Sanadyan saya Tidak melihat, Nanging saya bisa membayangkan bagaimana rasanya apabila saya menghisapnya. Wah, sulit dikatakan. Hingga pada saatnya, saya mengatakan pada Lita bahwa saya rasa saya akan klimaks, tapi Buru-Buru dia menghentikan kulumannya dan mengambil posisi duduk normal. Dan dia bilang bahwa dia pun sudah terangsang dan ingin berhubungan seks. Dia mengajak saya menginap di salah satu hotel. Sebelum mengiyakan ajakan Lita, saya katakan bahwa saya harus memberitahu sama orang rumah bahwa saya Tidak pulang ager mereka Tidak perlu menunggu saya. Setelah semuanya sudah beres, Pangeran Cinta mobil yang kita tumpangi saya arahkan ke Daerah Sunter, sebab saya tahu bahwa di situ ada hotel, Sanadyan saya Belum pernah menginap di situ. Pangeran Cinta kami Langkah Baik di hotel yang saya maksud dan saya beserta Lita Masuk dan mengurus urusan- urusan di Front Office di hotel sama, dan setelah Semua selesai dengan biaya yang ditanggung Lita, kami pun diantar ke kamar yang sudah dipilih dengan Bellboy. Setelah mengecek sana-sini dalam kamar, Pangeran Cinta Bellboy meminta ijin untuk keluar
setelah menghidupkan TV dengan Channel MTV. Dan setelah terdengar suara pintu kamar kami ditutup oleh Bellboy, saya dan Lita dengan Cepat saling berpelukan dan berciuman Sambil berdiri karena sama-sama sudah Tidak bisa menahan gairah seks Masing-Masing. Lita memang kelihatan sudah terangsang berat dan Pandai berciuman sebab saya bisa merasakan game lidahnya yang tuwo Hot. Sambil Bermain Lidah, tangan Lita dan tangan saya saling meraba-Raba bagian terlarang satu sama lain. Tangan kiri saya tetap memegang bagian Belakang kepala Lita sedang tangan kanan saya mengelus-elus bagian punggung Lita yang terbuka dan mulus putih tanpa cacat, sesekali meraba ke bagian tekukan bawah payudaranya. Sesekali tercium olehku ambu parfum yang dia gunakan. Sedangkan tangan kiri Lita menelusup ke bagian Belakang celana saya sedang tangan kanannya merabanya dari depan Mulai dari kemaluan saya hingga ke Daerah pusar. Lama-kelamaan, tangan saya membuka sebagian baju bagian dadanya sehingga saya bisa memegang dengan jelas bentuk payudaranya. Saya rasakan bahwa besar payudara Lita terasa mantap dengan posisi jemari saya kayata mau mengambil payudaranya aja. Saya usap, elus dan mainkan puting susunya yang terasa
makin lama makin agak keras. Dengan tetap Sambil berciuman, Lidah memainkan dan saling menggigit bibir bawah atau Atas satu sama Lainnya. Sedangkan tangan Lita sedang berusaha membuka celana saya dengan membuka reitsleting celana dan berusaha membuka ikat pinggang saya. Setelah celana saya bisa dibuka oleh Lita, dengan sigap dia mengambil kemaluanku yang sudah tegang dari balik celana dalamku lalu memaju- mundurkan tangannya Sambil tetap menggenggam kemaluanku. Sambil meraba- Raba dan tetap memainkan puting susunya, tangan saya yang lain berusaha untuk membuka kancing yang terletak di leher Belakang Lita. Dan Pangeran Cinta saya bisa membuka kancing aja Sanadyan sedikit sulit sebab Wonderful dengan satu tangan. Begitu baju terusannya bisa saya buka, dengan otomatis baju Terusan aja turun ke Lantai sehingga PAYUDARA Lita Saiki sudah Tidak tertutupi Sesuatu apa pun. Dengan turunnya baju terusannya ke Lantai, saya hentikan ciuman bibir dengan Lita dan saya langsung mencium bagian Dada kiri dan kanan Lita yang begitu ranum dan kencang seakan- akan masih dalam pertumbuhan. Ing sembarang hisapanku atau game lidahku pada puting susunya, Lita mendesah kenikmatan, "Uuuh .. aaghh .. enakk .." dengan sesekali menambahkannya dengan nama saya dan disertai denga Nafas yang memburu. Sedangkan tangannya dengan bergantian tetap memegang kemaluan saya dan mengocoknya. Setelah saya agak Puas dengan payudaranya, jilatan, hisapan dan kecupan kecil saya mengarah ke bawah dan makin ke bawah dengan tetap diiringi desahan Lita yang saya rasa sudah terangsang karena kenikmatan. Nanging tangan saya tetap meraba serta mengelus-elus payudaranya. Hingga pada Pangeran Cinta tangan Lita melepaskan kemaluan saya karena posisi kami yang Tidak memungkinkan. Jilatan dan kecupan kecil pada bagian bawah Dada Lita makin liar dengan makin Tidak bisa mengontrol diri saya sendiri dengan gairah seks yang meluap-luap dan dengan sesekali saya membuka mata saya dan melihat bagian Tubuh Lita yang putih bersih serta mulus dan lembut. Saya pun bisa merasakan detak jantungnya yang makin kencang. Sambil tetap menjilati dan memberi
kecupan kecil, tangan saya dua-duanya meraba-Raba bagian kemaluannya yang masih tertutup oleh celana dalam yang dia gunakan. Setelah saya meraba-Raba dengan Halus Semua Daerah kemaluannya serta bagian pantat Lita, baru saya ketahui bahwa dia mengenakan celana dalam dengan model tali yang mana lekukan pada Daerah lubang analnya berupa tali dan melingkari pinggangnya pun berupa tali yang diikat pada bagian pinggang kiri. Dan ini menambah gairah seks saya yang membludak. Setelah dengan mudah bisa saya buka celana dalamnya, jilatan juga kecupan kecil, saya lanjutkan pada Daerah kemaluannya hingga saya bisa merasakan bahwa saya sedang berada di beberapa centimeter di Atas liang kewanitaannya. Daerah yang ditumbuhi oleh rambut-rambut yang Tidak terlalu lebat dan terkesan dirawat RAPI. Dan saya tetap menikmati dengan makin mendesahnya Lita dengan apa yang saya lakukan pada tubuhnya. Tangan saya pun Mulai memainkan kemaluannya yang basah, saya meraba kemaluannya dengan Jari telunjuk atau Jari tengah saya dengan saya sesekali Ketik ke dalam kemaluan Lita. Neng Neng Nong Neng Jempol saya, saya naik turunkan di Daerah antara kemaluannya dengan rambut kemaluannya. Saya makin menikmati Semua ini dengan menyentuh ujung Lidah saya pada kemaluannya bagian Atas. Tercium Pula bau khas dari kemaluan
Lita. "Ughhh, Will .. sayaaang .. kamu pintar sekali, sayang .." rintih Lita Ketika saya menghisap-hisap klitorisnya dan sesekali menjilatnya. "Teruuus .. terus .. sayang .. agh .. ahhhh .." rintihnya Sambil memegang kepala saya dengan Kedua tangannya dan seakan- akan menekan wajah saya ke dalam kemaluannya. Waktu itu, saya agak sulit bernafas dengan posisi kayata ini, Nanging saya tetap menjilati dan memainkan klitorisnya. Agak lama saya memainkan klitorisnya dan sesekali memasukkan satu atau dua Jari saya ke dalam kemaluan Lita. Mulanya yang sudah basah, Saiki hingga kering dan Saiki agak lembab dengan bercampurnya liur online saya. Mungkin karena saya yang terlalu menikmati yang sedang saya lakukan atau mungkin karena dia sudah terangsang, dengan Baik-Baik dari dalam kemaluan Lita menyembur cairan hangat yang Belum pernah saya temui sebelumnya. Dengan menyemburnya cairan aja dari dalam kemaluan Lita, makin didorongnya kepala saya ke arah kemaluan Lita dan kali aja saya merasa sulit sekali bernafas Nanging Kejadian aja Tidak berlangsung lama sebab setelah itu, Lita melepaskan kepala saya sehingga saya bisa bernafas kembali. Nanging saya tetap menjilati dan menghisapnya yang terasa agak lengket dan sedikit bau
amis. Tak berapa lama setelah cairan aja menyembur, Lita mengangkat kepala saya, yang maksudnya ager saya berdiri. Saya pun berdiri dan wajah saya dekat dengan wajahnya. Dan Lita menciumi bibir saya dengan masih adanya Sisa cairan yang menempel di bibir dan Lidah saya. Ganas sekali dia menciumi saya yang diiringi dengan game Lidah dan terengah-engah nafasnya. Setelah Puas berciuman, Lita menghentikannya dan mengatakan, "Bakal, Saiki gantian .. saya yang mau menikmati Tubuh kamu." Sebelum aba-aba atau jawaban dari saya, Lita langsung membuka kaos saya dari bawah dan menelusupkan satu tangannya ke Atas ke bagian Dada saya . Sambil mengelus- elus Dada saya, dia bilang bahwa Dada saya Lapang, Tidak kayata suaminya yang seolah- Olah mempunyai buah Dada. Lita pun mengatakan bahwa perut saya Tidak gendut, kayata peminum Minuman keras. Setelah saya membuka kaos saya sendiri, dengan segera Lita memulai kecupan kecil di Daerah Dada saya dan sesekali menjilatinya, sedangkan tangannya menuju pada kemaluan saya dan kayata semula, dia memaju- mundurkan kemaluan saya. "Aaah .. aaah .. enak, Luc", desahku kenikmatan karena selain dijilati atau dikecup, kemaluanku pun dikocok- kocok dengan pelan pelan-Nanging pasti. Kayata halnya yang saya lakukan pada Tubuh Lita, Lita pun menjilati, mengecup dan menghisap Semua bagian depan tubuhku dan makin lama makin ke bawah hingga Pangeran Cinta pada kemaluanku. Pada saat di kemaluanku, Lita langsung mengulumnya seakan-akan mau menelan Semua
kemaluanku yang kira-kira panjangnya 16-18 centimeter. "Aaagghh .. aah .. eeenak, Luc!" Desahku agak keras Tidak bisa menahan rasa Nikmat yang saya rasakan begitu Lita memainkan lidahnya di bagian lubang kemaluanku. Tidak bisa saya ungkapkan kenikmatannya dan saya benar-benar menikmati apa yang saya rasakan. Lama sekali Lita menghisap, menjilat, mengulum dan memainkan kemaluan saya, pun dia menjilati lubang silit saya. Hingga pada Pangeran Cinta terlintas dalam Pikiran saya untuk menyelesaikan pemanasan ini dan memulai berhubungan seks. Kayata halnya yang Lita pada lakukan saya dengan mengangkat kepala saya dari kemaluannya, begitu Pula yang saya lakukan untuk menghentikan kulumannya pada kemaluan saya. Saya Angkat kepalanya dan saya dekatkan wajahnya kepada saya lalu menciumnya dengan kecupan-kecupan sesekali menciumnya dengan sedikit memainkan Lidah. Saya pun menuntun Lita untuk tiduran di Kasur dengan posisi telentang. Setelah saya Beri ciuman dan sedikit kecupan kecil pada bibirnya, saya memegang kemaluan saya dan mengarahkan pada liang senggamanya. Kedua kakinya yang Telah dibuka olehnya membuat saya lebih mudah untuk memasukkan kemaluan saya. Sambil memasukkan kemaluan saya, saya ndeleng raut wajah Lita. Dia tampak mengejamkan Kedua matanya Sambil mendesah, "Ooohh .. eeemhhh .." lalu menahan Nafas sejenak, sedangkan Kedua tangannya memegang Kedua pantat saya lalu
mencekeramnya agak keras. Sambil mengeluarmasukkan kemaluan saya ke kemaluan Lita, saya menekuk Kedua kakinya dengan Kedua tangan saya sehingga telapak kaki dan tulang keringnya terangkat. "Uuughh .. esshhh .. aaahh .. eenak .. sayang .." desah Lita Sambil matanya memejamkan. Saya pun mendesah kenikmatan dengan keluar masuknya kemaluan saya di dalam kemaluan Lita. "Aaahh .. eeessh .. Luss .. eenak .." Kira- kira kami melakukan posisi itu selama 5 menit, lalu saya Angkat Kedua kakinya sehingga menghimpit kepalaku dan tetap mengeluarmasukkan kemaluanku. Dan saya Tidak tahu berapa lama saya dan Lita melakukan posisi ini hingga Pangeran Cinta Lita menarik saya untuk mendekatkan kepala saya dengan kepalanya, lalu dia mendekap punggung saya dengan Erat bahkan saya merasa tuwo keras. Dan mendesah panjang, "Eeenghhh ... eeesshhh .. eeenakk .." Lalu Lita sebentar menghentikan dan mengeluarkan kemaluan saya dari kemaluannya. Ia lalu menungging dan saya tahu maksudnya dan tanpa disuruh olehnya, saya mengarahkan kemaluan saya untuk kembali menghujam kemaluan Lita. Sambil memegang Kedua belah pantatnya bagian Atas, saya tetap mengeluarmasukkan kemaluan saya dan sesekali saya melihat reaksi Lita yang mengangkat sedikit kepalanya ke Atas dan sesekali mengibaskan rambutnya Sambil mendesah-desah kenikmatan, "Aaaghh ... eeesshh .. terus sayang .." Rasanya lama sekali melakukan ngentot hubungan, hingga saya merasa sedikit kelelahan begitu juga Lita, hingga saya putuskan untuk mempercepat gerakanku. Makin kupercepat kemaluanku di dalam kemaluan Lita. Dengan makin kupercepat gerakanku, makin terdengar dengan jelas suara gesekan antara kemaluan saya dengan kemaluannya yang Telah diulasi oleh cairan dari
kemaluan Lita. Saya pun sesekali memegang payudaranya dengan Kadang meremasnya sebab saya rasa payudaranya akan naik turun dan menggantung karena posisinya. "Aaakhh .. enakk!" Desah Lita sedikit teriak. "Luc .. saya mau keluar nich .. eeesshh .." desahku pada Lita. "Keluarin di dalem aja, Will .. eesshh .." jawabnya Sambil mendesah. Hingga Pangeran Cinta saya merasa bahwa saya akan mencapai puncak, saya agak menunduk mengikuti posisi Lita yang menungging dan saya pegang Kedua buah dadanya Sambil sedikit meremas keduanya. "Uuugghh .. aaaggh .. eeenak Luss" teriakku agak keras dengan bersamaannya sperma saya yang keluar dan menyembur di dalam kemaluan Lita. Setelah saya berdiam sejenak setelah ejakulasi, saya keluarkan kemaluan saya dan saya tuntun Tubuh Lita untuk membalik sehingga kami bisa berpelukan. Sambil saling memeluk, Lita mengatakan bahwa saya hebat dan dengan ijin saya, dia ingin menceritakan ini pada temannya. Waktu itu, saya katakan bahwa Tidak ada masalah andai dia ingin menceritakan ini pada temannya sebab (Waktu itu) saya pikir, Lita Tidak akan mengenalkan temannya aja pada saya. Kami pun Hening sejenak Sambil tetap saling berpelukan dan Tubuh masih dalam keadaan telanjang bulat dan saya pun masih bisa mencium bau parfum yang Lita gunakan. Ing keheningan itu, terdengar dengan samar- samar lagu Nalika Sampeyan Said Nothing Ing Kabeh yang dibawakan oleh Ronan Keating dari pesawat TV yang ada. Kami pun secara bersamaan tersentak dan ingin melihat. Lalu kami saling meregangkan pelukan kami, dan Lita mengambil remot Tv yang berada di Atas Meja dekatnya lalu menambah volume suaranya.
This story begins with the frequency I go back and forth to the hospital to take care of my father in a private hospital in the area, Jakarta, Indonesia. On Sunday afternoon November 5, 2009, I went downstairs smoking at the hospital, but at the moment I enjoy my cigarettes it, near where I was sitting there a middle-aged woman who is about 30 years old. It seemed busy call here and there with his mobile phone to seek the services of a tow car to car. Either because I feel disturbed or there is a desire to help the woman, I finally ventured to offer my services because who knows the damage was insignificant. After gathering all the courage to offer my services also finally rolled out of my mouth to help him. "Err .. sorry aunt, if I can ever, damaged cars aunt?" I asked hesitantly. "Yeah bro," he said simply as he remained in contact with someone with his Handphones-. "Err .. I can never, Tante Tante car .. what merk- it?" I asked again. "Honda, Honda
Maestro", he said and this time he saw me. "If you could, I tried to help the car fixed for Tante Tante, because who knows me can, aunt!" Said my offer of help. "Err .. may be .. Let me come on to the car," he said. After that we both left the road to go to the woman's car, which was not far from the place of smoking. After I opened the door, I try a starter car, but to no avail. In cases like this, I said to her that there is a possibility that this is a problem and I would suggest an armature for pushing the car because there is no problem so he could arrive at his home or workshop before kesorean and do not need to call for towing cars, expensive. And he seemed to think for a moment, and he agreed with my suggestion, until finally I called one of the guards I met to ask his help to drive the car. Agh, eventually burning the woman's car and also as I thought that the problem is just a matter of a dynamo. With the position of the woman in the car and I was outside, watching him to leave me, he suddenly called me to open the window and thanked me money while providing 2 pieces of a hundred thousand, but I refused because help is on the conscience not to ask for a reply but he still forced me and finally I took one course and the other remains in his hands while saying that it alone is more than enough. Finally he relented because I'm still not to take rest but she opened her purse and took her card and was given to me while menitip message that if there is something or I was free to contact him, and I received his card. Before leaving, he asked me my name, thrusting his hand and I said that my name is Willi and he said that his name Lita. And finally he went to his car and I stood up to look at his car lost a bend to the right. Two days after the incident, my father died and I was busy solving all matters related to my father from the hospital, funeral home, cremation Death Certificate to become. After everything is finished and I am back on my life just to spend day after day with my streets with my friends here and there. Until one day in December 2009, I was reminded of a woman I knew in the hospital and I was looking for his card and finally meet. Finally, I call her cell phone even if it's in the cards there is a home phone number and his office. "Hallooo ?!" came a woman from there. "With his Lita- there? This Willi ", I
replied complete. A moment's silence and sound, "Lita did this myself and I remember that if you help me when I was in the hospital, right?" He asked, guessing that impressed. "Yes .. I am Willi which time it", I replied. "Err .. how are you now, Will?" He asked. "They are too busy", I replied. "I think for now I can not take a long time to call .. what if we meet this evening, I want to treat you to eat tonight, what can?" He continued. "He did not. I is not no show ", I replied briefly. "Okay so if we meet in the restaurant's Tony Romas do near Ratu Plaza at 7 tonight, OK? you know, right? "he said to explain. "Yeah I know, until later dech Okay", I said. As promised by Lita, I came to Tony's Restaurant Romas and I arrived 10 minutes early. And select seats around me could see if anyone was coming. Exactly at 19.00, Lita came, and I was stunned by the clothes are so sexy. He was wearing a red frock with blue strips with model rope hanging around his neck so clearly visible on the back and that he does not wear a bra and shoulder-length hair tied into her hair was on the front made with flat bangs eyebrow but with bending above. His chest is quite big and round as if it is coming out of the clothes she wears. Wow, I was so stunned by what I saw, but I did not because I was too stunned to be told that I was there. I raised my hand to know who hinted he saw. Apparently there was a waiter who seemed to see and he knows that I called Lita, and the waiter was saying anything at Lita and pointed at me. "Hi .. long time already?" He said as he sat open talks and tidy clothes canals along the ankle. "No", I replied briefly. "Err .. you have a message? if not, what message do you want? "he asked. "No, I have not any message," I said as he opened the menu. After we both ordered the food, and while waiting for
the food we talked here and there, and finally he asked me that why I was in the hospital at that time, and I explained and I said that my father had died and she was shocked and sorry if she makes me sad. The dinner with my Lita went smoothly and we both want to go home, he was forced to take me home, because in addition to saving costs, besides, it turns out the house with me in the direction of Lita, she lives in Kelapa Gading area and my driving license with him in advance. On the way, without my asking, she said that she was divorced by her husband since his son was 6 months old on the grounds that her ex-husband had a mistress. As he tells it, I do not know what to do because I feel if diterus-forwards will probably make him sad by bitter experience, to say in the end that should not be passed on, as you may remember he made with his past, but he said that he wanted me to know with whom he was familiar (meaning himself). From the story, I can conclude that he is a career woman with a pretty good career. After he finished telling them, we just pause and songs Ebiet G Ade that we have heard. But all of a sudden, I was surprised and, dipping his head and Lita leaned between the shoulder and the end of the car seat. At that time I did not know what to do, so I did not say anything. But that adds to the low concentration of my street is, every time I change gear, touching my arm with his chest rather large and it does not change the way he sat, he remained with his position. Every time I touch to apologize to her and liver and groin strain. It was one of my very reason other disturbing my mind, I had a taste of what's going on. Until finally solve Lita lonely at the time, saying, "Will, you've had sex?" Well, it feels like thunderstruck to hear questions Lita. After a pause in shock, I answer the question that was honestly I've never had sex and I also explained that it was with my girlfriend. Then he says, "I think the Eee .. now you've aroused my position like this with this?" While his left hand with a quick rub my pubic area. I am really shocked by the attitude of Lita and I let her left hand fumbling with the delicacy of my pubic my trousers because in addition to this is the desire, I was again in a difficult position. I do not know how long he was groping my genitals until he was eventually opened my pants and reitsleting
emboldened now that he fumbled in my underpants. Fumbling he said (with a mischievous tone and spoiled), "Will, you got this great huh ?! longer .. and I think I want to play too. "But I did not answer because I do not well know what to say, I feel like I'm flying. And I was not sure how long he fumbled over my genitals of my underpants. In the end all of a sudden his head like falling into my pubic area and her lick my panties with his left hand still groping my pubic hair, which may be partly out of underwear. I am sure that my underwear was wet with saliva because it's been quite a long time he lick. Not long after I thought of this, he opened his pants and I swallowed all my genitals. Well, it feels really nice and I really have to divide up my mind between two pleasure that I also feel the streets. Because I was aroused by sucking Lita, bravely holding my chest and squeezing small. Although I did not see, but I can imagine what it was like when I suck it. Well, hard to say. At the time, I told Lita that I think I will be the climax, but rush him to stop and take kulumannya normal sitting position. And he said that he had already aroused and want sex. He invited me to stay in one hotel. Before solicitation agreed Lita, let me say that I have to tell people the same house that I do not come home so they do not need to wait for me. After everything was settled, eventually the car we were riding my point to Sunter area, because I know that there's a hotel, although I have never stayed there. Finally we arrived at the hotel I mean and I go along with Lita and manage the affairs of the Front Office in the hotel, and after completion of all the costs incurred Lita, we were ushered into a room that has been selected by the Bellboy. After checking here and there in the room, finally Bellboy requested permission to turn out after the TV channel MTV. And after the sound of the bedroom door had been closed by the Bellboy, Lita and I quickly hugged and kissed while standing because both could not resist sex respectively. Lita was seen already aroused serious and kisser because I can feel the game is very hot tongue. While playing the tongue, hands and Lita my hands groping each other forbidden part of each other. My left hand was still holding the back of his head Lita was my right hand stroking the backs Lita open and smooth white flawless, occasionally wander into the bend under the breasts. Occasionally wafted me perfume she used. While the left hand Lita infiltrate into the back of my pants were on his right hand touched the start of my pubic area to the navel. Eventually, I opened my hands some clothes chest so that I can play with a clear shape of her breasts. I feel that the large breasts Lita feels solid position with my fingers like he took her breast. I wipe, pet and play with her nipples that feels increasingly harsh. With fixed while kissing, playing tongue and bite the lower lip or top of each other. While hand Lita is trying to open my pants with open reitsleting pants and tried to open my belt. After my pants can be opened by Lita, he swiftly took the already strained groin from behind my panties last memaju- move his hand still clutching the groin. While groping and still plays her nipples, my other hand trying to unbutton located in the neck behind Lita. And finally I can unbutton it even a little bit difficult because with just one hand. Once the clothes canals can I go, with automatic frock down to the floor so that the breast Lita now not covered anything. With the decline in canal clothes to the floor, I stopped kissing lips with Lita and I kissed the left chest and right Lita were so ripe and tight as if it is still in growth. In every game hisapanku or tongue on her nipples, Lita sigh of pleasure, "Uuuh aaghh .. .. .. enakku" with occasional add my name and accompanied with breath hunt. While his hands alternately retain my pubic and shake. After quite satisfied with my breasts, licking, sucking and kissing my little downward, and the lower fixed with a sigh accompanied Lita I think it's because of the pleasure aroused. But my hands still rubbing and stroking her breasts. Until finally the hand Lita release my pubic position because we do not allow. Lick and kiss at the bottom of a small chest with Lita getting wilder increasingly unable to control myself with sex overflowing with occasional and I opened my eyes and saw body parts Lita crisp white and smooth and soft. I can feel the heartbeat of even louder. Still licking and give little kiss, my hands both fumbled the cock is still covered by the pants in which he used. After I fumbled with the smooth all her pubic area and buttocks Lita, I know that she's wearing underwear model with rope grooves on the area where the anal orifice and a rope around his waist was a rope tied to his waist left. And this adds to my sexual desire that overwhelms. Once I could easily open her panties, licks too little kiss, I go on my pubic area to be able to feel that I was in a couple of centimeters above the female burrows. Regions covered by the hairs are not too heavy and impressed groomed. And I still enjoy getting to Lita sighed with what I'm doing on the body. My hands began to play his cock wet, rubbing his cock with my index finger or middle finger with me occasionally enter into my pubic Lita. I'm up, I'm up and down the area between the genitals and pubic hair. I enjoy getting all this by touching the tip of my tongue at the top of his cock. Similarly distinctive odor wafted from the pubic Lita. "Ughhh, sayaaang .. .. Will you clever, dear .." Lita groaned when I suck-suck and occasionally licking clit. "Teruuus continue .. .. .. unfortunately agh .. ahhhh .." she moaned while holding my head with both hands and seemed to push my face into his genitals. At that time, I was a little difficult to breathe with this position, but I was still licking her clit and play. Quite a long time I played her clitoris and occasionally one or two fingers into my vagina Lita. Initially already wet, now dry and slightly damp now with my saliva mixing. Perhaps because I too enjoy what I'm doing, or perhaps because he was aroused, suddenly from the pubic Lita spraying warm liquid that I had never met before. With menyemburnya the liquid from inside Lita, increasingly pushed my head toward the pubic and Lita times that I find it very hard to breathe, but the incident did not last long because after that, Lita release my head so I can breathe again. But I still lick and suck that feels a bit sticky and slightly fishy smell. Shortly after the liquid spray, Lita lift my head, which meant that I was standing. I stood up and my face was close to his face. And Lita kissed my lips with the persistence of residual fluids attached to the lips and my tongue. Threatening once he kissed me, accompanied by games and tongue panting breath. After kissing satisfied, stop and Lita said, "Will, now a replacement .. I want to enjoy your body." Before the cue or answers from me, Lita opened the bottom of my shirt and menelusupkan one hand on the chest to me , While stroking my chest, he said that my breasts free, unlike her husband, who seem to have breasts. Lita was told that my stomach was not fat, like drinkers. Once I opened my own shirt, with Lita soon start little kiss on my chest area and the occasional lick, while his head on my genitals and as it was, he memaju- retrace my genitals. "Aaah Aaah .. .. delicious, Luc," I sighed as well as pleasure licked or kissed, groin was dikocok- shake slowly but surely. Just as I did on the body Lita, Lita was licking, kissing and sucking all my front and increasingly down to the end of the groin. At the moment in the groin, Lita directly mengulumnya seemed willing to swallow all the groin about 16-18 centimeters in length. "Aaagghh .. aah .. Janur, Luc!" I sighed a bit loud could not resist the pleasure I feel so tongue Lita play in the hole groin. I can not express the pleasure and I really enjoy what I'm feeling. For a long time Lita sucking, licking, sucking and play my genitals, he was licking my anal orifice. Until finally crossed my mind to solve the heating and start having sex. Just as Lita did with me to lift my head from his cock, so did I do to stop kulumannya on my pubic. I lift my head and hold your face to me and kissed her with kisses occasional kiss to play with a little tongue. I was led to Lita sleeping on mattresses on their backs. After I give a kiss and a little kiss on the lips, I am holding my genital pores and lead to senggamanya. Both of his legs had been opened by making it easier for me to put my genitals. As he put my genitals, I see the face of Lita. He seemed close his eyes and sighed, "Ooohh .. eeemhhh .." then hold your breath for a moment, while holding both hands my ass last mencekeramnya quite hard. While mengeluarmasukkan my pubic pubic to Lita, bend my legs with my hands and soles of the feet until the shins lifted. "Uuughh Ssshhh .. .. .. aaahh mind .. dear .." Lita sighed as he closed his eyes. I was with a sigh of pleasure out of the entry in my pubic pubic Lita. "Aaahh eeessh .. .. .. Luss mind .." Approximately we do that position for 5 minutes, then lift my legs up and my head still hurt the mengeluarmasukkan groin. And I do not know how long I and Lita make this position until Lita pulled me closer to my head with his head, then he hugged me back tightly even I find it very hard. And a deep sigh, "... Eeenghhh eeesshhh eeenakk .. .." Then Lita pause and remove the genitals of my cock. He then waited and I knew what he meant by it, and without prompting, directing me back to my genitals pierced genitals Lita. Holding both sides of the top of her butt, I still mengeluarmasukkan my genitals and occasionally I see a reaction Lita raised slightly above their heads and occasionally tossed her head and sighed a sigh of pleasure, "Aaaghh ... eeesshh hold dear .. .." It was a long time ago to do sex, and I feel a little fatigue as well as Lita, until I decided to speed up the movement. Makin kupercepat groin in pubic Lita. With more kupercepat movements, more clearly audible rustling between my genitals with his cock that was reviewed by genital fluids from Lita. I also occasionally play with her breasts squeezed because sometimes I feel her breasts will fluctuate because of its position and suspend. "Aaakhh enakku ..!" Sighed Lita shout. "Luc .. I want to get out eeesshh nich .. .." I breathed on Lita. "I went out in the house, Will .. .. eesshh" she said with a sigh. Finally, I feel that I will reach the top, I was a little down following a waiting position Lita and I hold both breasts while squeezing a bit of both. "Uuugghh aaaggh .. .. Janur Luss" I yelled quite loudly with the corresponding sperm out of me and sprayed in the genitals Lita. After a moment of silence after I ejaculate, I remove my genitals and my guide Lita body to reverse so we can cuddle. While hugging, Lita said that my great and with my permission, he would like to tell this story to a friend. At that time, I said that there was no problem if he wanted to tell this to her because (at that time) I thought, Lita will not introduce his friend to me. We had a moment of silence while still hugging each other and the body still naked and I can still smell the perfume smell Lita use. In the silence, the sounding vaguely song When You Said Nothing At All sung by Ronan Keating on existing TV sets. We were startled and simultaneously want to see. Then we stretch our arms to each other, and Lita took the TV remote on the table nearby and increase the volume of his voice.
